Scroll untuk baca artikel
Example 300x600
Example floating
Example floating
Nasional

Kapolri Dianugerahi Gelar Adat Ingatan Budi Melayu Riau, Begini Filosofinya

8
×

Kapolri Dianugerahi Gelar Adat Ingatan Budi Melayu Riau, Begini Filosofinya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendapat anugerah adat “Ingatan Budi” dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Penabalan anugerah adat berlangsung di Balairung Datuk Tenas Effendi gedung LAM Riau, Pekanbaru.

Kapolri beserta istri, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan serta pejabat Polri lainnya disambut musik tradisional melayu saat tiba di LAM Riau. Berikutnya silat persembahan diiringi kompang sebelum prosesi penganugerahan berlangsung.

Iklan
Example 300x600

Anugerah adat dikukuhkan Ketua Majelis Kerapatan Adat Datuk Seri Raja Marjohan Yusuf bersama Ketua LAM Datuk Seri Taufiq Ikram Jamil. Puncaknya ditandai dengan pemasangan tanjak, baju kebesaran adat dan keris.

Datuk Seri Taufik Ikram Jamil menjelaskan, penganugerahan ini merupakan bagian dari upaya konkret menghidupkan nilai luhur melayu. Ini sebagai tanda orang melayu tidak pernah melupakan jasa seseorang.

“Hutang emas dapat dibayar, hutang budi dibawa mati,” katanya membacakan pantun tua melayu sebagai filosofi pemberian anugerah adat Ingatan Budi, Sabtu siang, 12 Juli 2025.

Taufik menerangkan, konsep anugerah Ingatan Budi dalam budaya melayu tidak hanya seremonial belaka tapi memiliki makna istimewa dan mendalam. Pemberiannya merupakan kesadaran kognitif empati, serta perilaku halus dan terpuji. 

“Budi dalam tradisi melayu bukanlah sesuatu yang kasat mata, tetapi ia hidup, mewangi di bumi dan merambat ke akhirat,” ujar Taufik.

Ada beberapa budi atau jasa Kapolri Listyo Sigit bagi Provinsi Riau. Salah satunya adalah pencegahan kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak terjadi bencana kabut asap selama 3 tahun belakangan.

Taufik berharap, melalui penganugerahan ini, semangat membalas budi terus mengakar kuat di tengah masyarakat. Berikutnya memperkuat peran nilai-nilai budaya sebagai fondasi etika sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Cambuk Moral

Jenderal Sigit usai penganugerahan bersyukur dan berterima kasih atas kehormatan yang diberikan karena anugerah tersebut adalah simbol tanggung jawab moral sekaligus pengingat bahwa pengabdian sejati harus dilandasi nilai-nilai luhur, keikhlasan dan rasa cinta terhadap bangsa.

“Gelar ini menjadi cambuk moral bagi kami di Polri untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, Ingatan Budi adalah cermin agar setiap tindakan kita berakar dari kebaikan, dan membawa manfaat yang bisa dikenang,” ungkapnya.

Kapolri mengajak masyarakat bersatu, menjaga kerukunan dan menyukseskan agenda pembangunan nasional. Begitu juga dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, konflik geopolitik dan disrupsi teknologi.

“Kita adalah bangsa yang beraneka ragam, tetapi harus tetap satu jiwa, satu kehendak, hidup rukun sebagai keluarga besar untuk meraih cita-cita Indonesia Emas 2045,” sebutnya mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto. 

Kapolri berharap momen ini menjadi jembatan memperkuat kolaborasi antara Polri dan masyarakat adat, khususnya dalam mewujudkan stabilitas kamtibmas yang berbasis pada kearifan lokal.

“Jika kita selalu bersatu, negeri ini pasti semakin berjaya,” katanya.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *