Pemprov Sulbar meluncurkan logo Sandeq Silumba 2025 yang menjadi salah satu event unggulan provinsi berjuluk Tanah Mandar itu. Sebelum menggunakan nama Sandeq Silumba, ajang ini biasa dikenal dengan nama Sandeq Race yang sudah dilaksanakan sejak tahun 1995.
Sandeq Race merupakan sebuah festival dan lomba perahu layar tradisional khas suku Mandar di Sulbar. Perahu Sandeq adalah perahu bercadik yang terkenal dengan kecepatannya dan menjadi salah satu kearifan lokal masyarakat Mandar, lomba ini juga menjadi upaya untuk melestarikan budaya dan tradisi bahari suku Mandar.
Gubernur Sulbar Suhardi Duka mengatakan pentingnya penggunaan nama dan simbol budaya dalam pelaksanaan Sandeq Silumba 2025. Menurutnya, menggunakan nama Sandeq Silumba sangat kultural dalam menjaga nilai budaya serta memberikan rasa aman dan nyaman.
“Nantinya, semua elemen, baik istilah maupun logo, akan kita daftarkan ke Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI),” kata Suhardi Duka di Mamuju, Minggu (13/07/25).
Suhardi Duka juga menyampaikan, pelaksanaan event Sandeq Silumba tahun ini tidak lagi dikelolah oleh pemerintah, melainkan oleh pihak profesional. Dia tidak ingin muncul kendala seperti pelaksanaan beberapa tahun terakhir, apa lagi dia ingin Sandeq Silumba ini dapat masuk dalam Kalender Event Nusantara (KEN).
“Sesudah itu kita akan masukkan ke kalender nasional, setelah kita evaluasi, standarnya sudah bagus baru kita ajukan ke nasional,” jelas Suhardi Duka.
Suhardi Duka menambahkan, untuk pendanaan Sandeq Silumba Pemprov Sulbar menyiapkan dana awal sekitar Rp3 miliar. Namun, karena jumlah peserta meningkat dari tahun sebelumnya sehingga anggaran yang disiapkan belum cukup. Dia berharap akan ada dukungan sponsor, hal itu memastikan kesejahteraan Passandeq (pelaut tradisional).
“Kami perkirakan total kebutuhan hingga Rp 5 miliar, termasuk untuk pengamanan dan asuransi,” ungkap SDK. Mereka (Passandeq) akan meninggalkan keluarga untuk waktu lama. Harus ada penghargaan yang layak,” Jelas Suhardi Duka.
Sedangkan, Ketua Dewan Pengarah Sahabat Sandeq Syamsul Samad, menyoroti peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya yang hanya 47, kini menjadi 56. Dia mengungkapkan, aspirasi para Passandeq telah didengarkan dan hadiah juga ditingkatkan.
“Ini (Sandeq Silumba) simbol keberanian dan ketangguhan orang Mandar. Karena itu, pelaksanaan lomba dijadwalkan Agustus, saat angin laut sedang kencang,” tutur Syamsul.
Syamsul menjelaskan, akan ada 5 etape pada rute perlombaan Sandeq Silumba 2025 yang akan dimulai dari Pantai Bahari Polewali Mandar dan finis di Mamuju. Dia juga menekankan perbedaan utama tahun ini adalah adanya pendekatan humanis kepada para Passandeq.
“Logo Sandeq Silumba 2025 menjadi simbol baru semangat budaya maritim Mandar, yang kini tengah diarahkan menuju pentas nasional,” tutup Syamsul.